Wednesday, January 28, 2015

Mungkin judul di atas terlalu provokatif atau lebih tepatnya berkonotasi negatif.

Artikel ini hanyalah sebatas sudut pandang saya yang selama ini menyaksikan sendiri kasus pembajakan berada di depan mata, bahkan saya akui beberapa kali pernah menikmati (membeli .red) produk produk bajakan.

Sejak jaman saya masih TK pembajakan kaset sudah marak terjadi dimana-mana, di lapak-lapak pinggir jalan sampai di kota-kota kecil penjuru nusantara akan sangat gampang sekali menemukan kaset bajakan.

Sampai hari ini malah lebih merajalela, seiring berkembangnya teknologi, proses pembajakan dengan sangat mudah dilakukan. Hasil hasil bajakan HAKI bisa di temui dimana saja, sudah tidak perlu lagi mencari di pinggir jalan, di kawasan elite pun dengan sangat mudah di temukan material bajakan HAKI, software, film dan musik terutama.

Upaya memerangi pembajakan sudah dilakukan dengan cara dan biaya yang sangat besar, Kontribusi biaya RESEARCH untuk mencari bagaimana kontent untuk tidak di pindah tempatkan  sudah dilakukan berpuluh puluh tahun dengan melibatkan berbagi pakar, namun apa hasilnya? berapa persen turun? atau malah tambah naik prosentasenya?.

Apakah langkah RESEARCH untuk membuat GEMBOK anti pembajakan kontent yang menguras biaya sangat besar ini sebanding dengan hasilnya?

Kalo menurut saya pribadi yang mempunyai jalan pikiran sempit, tanpa latar belakang teknologi canggih mungkin akan berpikiran terbalik dengan apa yang sudah dilakukan perusahaan perusahaan besar.

Logika terbalik saya hanya berkutat di seputar bagaimana membuat sistem dan prosedur yang hemat biaya dan bisa medistribusikan kontent dengan efisien.

Langkah yang mungkin dilakukan terutama di Indonesia yang notabene pembajak berada di depan hidung adalah dengan seolah-olah tidak menganggap mereka ada, dan hanya memikirkan bagaimana cara mendeliver kontent kepada konsumen dengan menekankan pada efisiensi biaya dan efektifitas distribusi. 

Point-point yang menurut saya menguras biaya akan coba di hilangkan seperti biaya RESEARCH, produksi dan distribusi.

http://www.tempo.co/read/news/2015/01/20/112636253/Rhoma-dan-Ebiet-Jadi-Komisioner-Hak-Cipta

http://metro.sindonews.com/read/918534/31/kerugian-akibat-vcd-dvd-bajakan-rp5-triliun-setiap-bulan-1414907145
Categories: ,
Related Posts Widget For Blogger with ThumbnailsBlogger Templates

0 comments:

Post a Comment

    Total Pageviews

    My Blog List